Cristiano Ronaldo tidak jadi starter dalam kemenangan cemerlang Portugal 6-1 atas Swiss di set 16 besar di Stadion Lusail pada Selasa. Tetapi itu tidak hentikan siapa saja untuk menanyakan mengenai ia sesudah laga.
Tiga dari 6 pertanyaan yang diterima manager Portugal Fernando Santos dalam pertemuan jurnalis pascapertandingan ialah mengenai penyerang berumur 37 tahun yang tidak jadi starter dalam laga Piala Dunia untuk pertamanya kali semenjak 2006. Kepala pelatih Swiss Murat Percaya memperoleh satu, juga.
Ronaldo sudah jadi fokus perhatian sejauh Piala Dunia ini: dimulai dari tinggalkan Manchester United sampai laporan jika dia kemungkinan tanda-tangani kontrak dengan Al Nassr, club Arab Saudi yang hendak melunasinya dengan upah lebih dari $200 juta /tahun, sampai camera yang tangkapnya mengeluhkan mengenai dikeluarkan dari laga penyisihan group di menit ke-65.
Jadi kenapa set mekanisme luruh hari Selasa berlainan?
Beberapa saat saat sebelum kickoff, Santos ambil langkah berani untuk turunkan Gonçalo Ramos yang berumur 21 tahun sebagai alternatif pemain sepak bola legendaris itu. Ramos, yang bermain untuk club Primeira Liga Benfica, cuma bermain sepanjang 33 menit di persaingan internasional, tapi minimnya pengalaman laga besar nampaknya tidak jadi permasalahan karena dia cetak hattrick pada awal Piala Dunia pertama kalinya. Ia dikukuhkan sebagai Man of the Match.
Santos menyebutkan ketetapannya masalah Ronaldo lebih vital daripada disiplin. Senin, ada kemelut pada pertemuan jurnalis manager saat ia menjelaskan ke reporter jika ia “betul-betul tidak sukai” reaksi Ronaldo ditukar di menit ke-65 saat kalah 2-1 dari Korea Selatan dalam laga penyisihan group paling akhir team. Karena itu ketetapannya tidak untuk memainkan sampai 25 menit paling akhir dalam laga mekanisme luruh memberikan kesan-kesan ada sinetron di ruangan tukar. Khususnya ingat Ronaldo sudah mengawali semua terkecuali satu laga Piala Dunia dalam karier team nasionalnya, laga penyisihan group 2006 menantang Meksiko yang dia terlewat karena cidera.
“Sama seperti yang saya ucapkan, saya berpikir permasalahan itu telah usai,” kata Santos tegas. “Saya ulang sendiri. Ini telah usai dan dituntaskan.
“Penting untuk menyaksikan riwayat [Ronaldo]. Ia adalah pemain terbaik di dunia. Ia kapten kami. Tetapi saya pikirkan team ini secara kelompok… bila kami bisa tingkatkan banyak hal, kami ada di lajur yang betul [untuk jaga maju di kompetisi], menurut saya.”
Di tengah set ke-2 , supporter di Stadion Lusail meneriakkan “Ronaldo, Ronaldo” tiap beberapa saat. Ia pada akhirnya masuk gantikan Ramos di menit ke-73 dengan tepok tangan semarak yang lebih keras dari sorak-sorai mana saja untuk 6 gol A Selecão. Penggemar meraung saat ia cetak gol pada menit ke-84, tetapi gol itu diurungkan karena offside.
Apa susah untuk Santos tidak untuk turunkan Ronaldo di laga mekanisme luruh? Apa ini bisa menjadi peranannya untuk maju? Portugal ke perempat final saat ini di mana pertempuran menarik dengan team Cinderella Maroko menanti di hari Sabtu.
“Itu tetap suatu hal yang perlu diartikan,” kata Santos. “Saya mempunyai jalinan dekat dengannya dan selalu demikian. Saya mengenalinya semenjak ia berumur 19 tahun dan jalinan kami makin mengalami perkembangan.
“Ronaldo dan saya tak pernah salah mendefinisikan faktor manusia dengan manager dan pemain dalam sebuah laga. Ia akan jadi pemain yang penting untuk dipunyai di team ini.”
Baca Juga: Cara Mencari situs Judi Slot Online
Mengawali Piala Dunia pertama kalinya dalam laga win-or-go-home (ia keluar kursi cadangan dalam dua laga pertama Portugal) dan cetak 3 gol yang memesona ialah peristiwa besar untuk Ramos . Maka sudah pasti pertanyaan pertama kali yang ia peroleh sesudah laga ialah apa ia rasakan penekanan yang tiba dibanding Ronaldo dan apa rekanan segrupnya yang populer memberikannya anjuran awalnya.
“Sebenarnya, di team kami, tidak ada yang mengulasnya,” kata Ramos, yang menulis jika Ronaldo selalu menjadi satu diantara anutannya.
“Cristiano Ronaldo ialah kapten kami, dan ia lakukan apa yang selalu ia kerjakan. Ia menolong kami dan ia menyemangati kami. Tidak cuma saya, tetapi semua rekanan team saya.”
Tetapi, pertanyaannya masih tetap ada. Apakah arti performa hebat Ramos di panggung olahraga termegah untuk legenda tua yang bermain di Piala Dunia ke-5 dan terakhir kalinya?
Dalam memberikan dukungan pengakuannya jika menyimpan Ronaldo lebih taktis dibanding lainnya, Santos menjelaskan jika “Cristiano lebih masih tetap dan bertahan di dalam satu tempat dan bermain lebih ke kotak sekarang ini. ” Ramos, di lain sisi, “mempunyai karakter yang lain,” lanjut Santos. “Ia aktif dalam langkah ia menyaksikan kesempatannya. Itu ialah penilaian yang mencolok untuk saya dan itu yang pada akhirnya ia perlihatkan.”
Untuk semuanya sinetron sekitar Ronaldo, ia masih disayangi oleh beberapa fans di penjuru dunia dan salah satunya nama paling besar di Piala Dunia ini. Photografer lebih konsentrasi kepadanya jalan ke tempatnya di kursi dibanding starting XI sepanjang lagu berkebangsaan.
Dan walau ia belum tampil di tingkat rekanan superstarnya seperti Lionel Messi, Kylian Mbappé dan Neymar, ia masih semakin besar dari kehidupan di kompetisi ini.
Serta bila Ramos cetak hattrick kembali, ceritanya akan mengenai Ronaldo.